detail news

17 May 2016, 00:00

facebook whatapps

Lima Proyek Pokok Rampung 100 %

Selama dua pekan berjalan pelaksanaan Manunggal Sakato ke XIV tahun 2016, di kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh ( ABTB ) telah dirampungkan penyelesaiannya lima proyek pokok dari delapan belas yang direncanakan. Empat diantaranya berada di kelurahan Belakang Balok berupa perbaikan riol dan pengecoran bahu jalan dan 1 di kelurahankubu Tanjung berupa pengecoran jalan ke Mushalla Darul Wustha dan MDTA Nurul Hidayah.

Sisa proyek lainnya di kelurahan Belakang Balok berupa lanjutan pembangunan lantai II pos pemuda sudah mencapai 60 %, pembuatan sumur bor dan pintu besi posyandu Dian Melati mencapai 75 % dan pembuatan taman depan pagar UNP baru 10 %. Kelurahan Ladang Cakiah mengerjakan proyek penimbunan dan pengedaman tanah fasum sudah mencapai 60 % dan pembuatan dapur umum untuk kongsi kematian baru 15 %. Kelurahan Sapiran mengerjakan rehab posyandu Rasuna Said II sudah mencapai 50 %. Kelurahan Parit Antang melakukan rehab gedung serba guna Koto Katiak yang realisasinya mencapai 35 %. Kelurahan Aur Kuning pembuatan Poskamling yang sudah mencapai 40 %. Kelurahan Pakan Labuah pembuatan pagar kantor KAN Tigo Baleh yang sudah terealisasi 35 %. Kelurahan Kubu Tanjung melakukan rehab terhadap Poskeskel yang pengerjaannya baru 15 % disamping pengecoran jalan yang sudah 100 %. Sementara di kelurahan Birugo berupa perbaikan dan pembuatan tutup riol serta pengerukan sedimen sepanjang 150 meter, pengecoran jalan setapak sepanjang 50 meter sudah mencapai 75 % dan pelebaran jalan tikungan sudah selesai 96 %.

Sekcam ABTB Yelrizon.S, SH bersama panitia manunggal kecamatan yang turun ke lapangan, Selasa ( 17/5 ) sangat berterima kasih kepada masyarakat di semua kelurahan atas partisipasi yang telah mereka berikan, baik melalui tenaga goro maupun kepedulian kaum ibu dalam menyediakan konsumsi. “Melalui manunggal ini jelas terlihat semakin terjalinnya rasa kebersamaan ditengah masyarakat, “kata Yelrizon. Sementara dana stimulan yang diberikan Pemko sebesar Rp 50 juta per kelurahan ternyata mampu memancing swadaya masyarakat. “Sehingga pada akhir kegiatan nanti, hendaknya semua proyek yang telah direncanakan dapat terselesaikan hingga 100 % dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana prasarana umum yang telah direncanakan. Setiap kelurahan juga mengerjakan proyek tambahan berupa pembenahan K3, “tambah Yelrizon.