Tanpa dipungut biaya.
13 Nov 2024, 17:13
13 Nov 2024, 14:47
07 Oct,2024 21:10
08 Aug,2024 23:08
27 Jun,2024 02:06
15 Mar,2024 05:03
13 Feb,2024 04:02
13 Mar,2024 00:03
13 Mar,2024 00:03
13 Mar,2024 00:03
13 Mar,2024 00:03
13 Mar,2024 00:03
31 May,2024 00:05
28 Mar,2024 11:03
28 Mar,2024 09:03
28 Mar,2024 05:03
25 Mar,2024 00:03
07 Aug,2024 08:08
29 Jul,2024 16:07
27 Jun,2024 08:06
27 Jun,2024 08:06
27 Jun,2024 01:06
07 Aug,2024 08:08
29 Jul,2024 16:07
27 Jun,2024 08:06
27 Jun,2024 08:06
27 Jun,2024 01:06
07 Aug,2024 08:08
29 Jul,2024 16:07
27 Jun,2024 08:06
27 Jun,2024 08:06
27 Jun,2024 01:06
07 Aug,2024 08:08
29 Jul,2024 16:07
27 Jun,2024 08:06
27 Jun,2024 08:06
27 Jun,2024 01:06
Kota Bukittinggi merupakan kota dengan perekonomian terbesar kedua di Provinsi Sumatra Barat, Indonesia.
Kota ini pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.
Perangkat daerah yang menjalankan sistem pemerintahan Kota Bukittinggi
Walikota Bukittinggi
Merupakan pemimpin yang tertinggi didalam suatu daerah
Wakil Walikota Bukittinggi
Merupakan wakil pemimpin yang tertinggi didalam suatu daerah
Sekertaris Daerah
Unsur pembantu pimpinan Pemerintah Kota yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wali Kota.
Ketua DPRD
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota. DPRD Kabupaten/Kota terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.
Kepala Dinas KOMINFO
Dinas Daerah menyelenggarakan fungsi: perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya, pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum, serta pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
Dinas Pendidikan
Dinas Sosial
Perlindungan HAM
BNPB
Pemerintahan Kota
Dinas Pendidikan
Dinas Sosial
Perlindungan HAM
BNPB
Pemerintahan Kota
Sampaikan laporan Anda langsung kepada kami instansi pemerintahan yang berwenang.
Masukan LaporanBukittinggi merupakan salah satu pusat perdagangan grosir terbesar di Pulau Sumatera, terutama komoditas tekstil dan pakaian. Pusat perdagangan utamanya terdapat di Pasar Ateh, Pasar Bawah, dan Pasar Aur Kuning. Namun, pandemi Covid-19 membuatnya sepi pengunjung. Dari sektor perekonomian, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bukittinggi berada di urutan ke-2 setelah Padang, dengan sektor perdagangan dan jasa menjadi sektor dominan yang menggerakkan aktivitas perekonomian masyarakatnya.
Bukittinggi memiliki Jam Gadang yang tak kalah dengan menara jam Big Ben di London. Menara yang menjadi ikon Bukittinggi ini juga mampu menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Meski disebut kembar, faktanya tak demikian. Jam Gadang memiliki tinggi 26 meter, sedangkan Big Ben memiliki ketinggian 96 meter. Puncak menara Jam Gadang berbentuk seperti atap tanduk kerbau yang menjadi ciri khas rumah gadang, sementara Big Ben dibangun dengan puncak menara yang runcing. Satu hal yang serupa dari ikon Kota Bukittinggi dan London itu adalah mesin yang dipakai di dalam kedua menara ini. Ternyata, mesin yang digunakan pada Jam Gadang sama persis dengan mesin jam Big Ben yang dibuat oleh perusahaan dari Jerman yakni Vortmann Relinghausen. Mesin jam ini hanya ada dua unit di dunia.
'Bukittinggi tidak lahir dari rahim kebudayaan Minangkabau', itulah kalimat yang pernah dikatakan Bung Hatta. Berdasarkan sejarah, Bukittinggi diciptakan oleh Belanda untuk menggempur Kaum Padri pada pada 1826. Pada awal dibangun, Belanda memberi nama Fort de Kock untuk kota berhawa sejuk ini. Fort de Kock merupakan sebuah benteng di puncak bukit. De Kock diambil dari nama seorang perwira Belanda yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda yakni Hendrik Merkus de Kock.
Bukittinggi menjadi kota terbesar kedua di Provinsi Sumatera Barat setelah Padang. Secara de jure, Bukittinggi memiliki luas wilayah 145,29 kilometer persegi, tetapi secara de facto hanya 25,24 kilometer persegi. Itu karena sebagian masyarakat Kabupaten Agam, Bukittinggi, menolak perluasan wilayah tersebut. Karenanyai, Bukittinggi menjadi kota terkecil urutan keempat se-Indonesia setelah kota Padang Panjang yang memiliki luas 23 km2.