detail news

23 Jan 2017, 11:15

facebook whatapps

MARI BIJAK BERMEDIA

Berita palsu atau berita bohong atau juga dikenal dengan istilah Hoax saat ini menjadi perbincangan yang cukup hangat di tengah masyarakat. Beragam pendapat dan teori digunakan guna membahas topik yang satu ini. Bahkan sekelompok orang telah mendeklarasikan 8 Januari lalu, sebagai hari anti Hoax.

Hoax mendapat sorotan sekaitan dengan informasi yang disebar dianggap cukup mengganggu stabilitas dan ketentraman kehidupan bermasyarakat. Mulai dari isu SARA, pemerintahan, bahkan bahasan-bahasan yang dianggap paling privat pada diri seseorang yang tentunya adalah public figur. Sehingga publik yang percaya hidup penuh kecemasan, berfikir tidak rasional, penuh kebencian, dan mudah berkonflik dengan siapapun yang berbeda pandangan.

Bukittinggi sebagai sebuah kota dengan pemerintahannya pun tidak luput menjadi objek hoax atau berita bohong. Informasi disebar memanfaatkan beragam media sosial dan grup-grup messenger dari satu orang ke orang lainnya. Atau dikenal dengan istilah share.

Walikota H. Ramlan Nurmatias dengan bijak menyampaikan diberagam kesempatan dan melalui media massa bahwa informasi tersebut tidak benar sama sekali. Ia menghimbau masyarakat Kota Bukittinggi untuk lebih peka dan tidak mudah percaya dengan informasi-informasi yang beredar di media sosial tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu.

Saat ini informasi sudah menjadi kebutuhan pokok setiap orang. Beragam media dipilih untuk menyajikan informasi yang mereka butuhkan. Mulai dari media mainstream sampai pada beragam media baru yang kini kian memanjakan publik dengan pengelompokan informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

Namun dengan perkembangan media komunikasi yang begitu cepat, masyarakat sebagai para pengguna diharapkan juga turut meng up grade kekritisan untuk dapat memilah dan memilih informasi yang akan diterima. Artinya tidak percaya begitu saja informasi yang mereka dapatkan. Karena seiring dengan kebebasan berpendapat dan berbagi informasi, terutama melalui media sosial tidak jarang sekelompok orang dengan sengaja atau tidak menyebarkan informasi bohong .

Untuk itu saat nya kita untuk lebih bijak menggunkan media dan lebih  kritis serta selektif menerima informasi. Jangan sampai kita menjadi korban berita palsu atau malah ikut menyebar informasi yang tidak jelas kebenarannya.

Meminjam statement dari Staf Ahli Kementerian Kominfo Prof. Henry Subiakto, Membiarkan Hoax berlalu lalang di Sosmed, berarti kita membiarkan “ketidakjujuran”, membiarkan “kepalsuan”, membiarkan “kerusakan” dalam berfikir. Dan menghalalkan segala cara dalam berkomunikasi. Bahkan membiarkan hoax bisa mengubah kepalsuan lama-lama dianggap sebagai kebenaran.

MARI BIJAK BERMEDIA, SAY NO TO HOAX DAN SARING SEBELUM SHARING.... (*)

 

(*)Kasi Pengelolaan Komunikasi Publik DisKominfo