detail news

24 Apr 2016, 00:00

facebook whatapps

DDS MDTA Nurul Hidayah Dikunjungi Tim Penilai

Penyelenggaraan Didikan Subuh ( DDS ) di Mesjid dan Mushalla setiap Minggu pagi secara berkala dan berjenjang dilakukan evaluasi dan penilaian. Begitupun yang dilakukan terhadap DDS MDTA Nurul Hidayah Mushalla Darul Wustha kelurahan Kubu Tanjung kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh ( ABTB ). Mewakili kecamatan pada lomba tingkat kota Bukittinggi bersama DDS Mesjid Jami’ Aur Kuning yang telah dinilai sebelumnya, Minggu ( 24/4 ) tim juri yang diketuai Drs.H.Khamidir Tuanku Nan Elok bersama  2 orang juri lainnya menyaksikan langsung anak-anak tersebut dalam menampilkan kebolehan  mereka  melaksanakan berbagai macam kegiatan ibadah. Mulai dari membaca kita suci Al-Qur’an beserta terjemahannya, adzan dan iqamah, janji dan mars didikan subuh, kultum, penyelenggaraan jenazah sampai menshalatkan, pembacaan ayat pendek dan hadist sampai memimpin do’a.



Penilaian yang juga dihadiri Asisten II, Kakankemenag, Kabag Kesra, Lurah, LPM, ninik mamak, pengurus Mushalla, para orang tua dan jamaah shalat subuh, selain menyaksikan penampilan juga dilakukan dialog langsung dengan para anak didik.  Penilaian ditutup dengan penampilan rebana oleh anak-anak yang berjumlah 31 orang tersebut.

Walikota Bukittinggi diwakili Asisten II H.Ismail Djohar, SH.MM mengatakan, secara umum penyelenggaraan kegiatan DDS setiap Minggu pagi di Mesjid dan Mushalla sudah berjalan dengan baik sesuai kurikulum yang telah ditetapkan. Melalui kegiatan DDS ini kita bisa menanamkan nilai-nilai aqidah yang kita harapkan kepada anak-anak sesuai ajaran agama. Sehingga, kedepannya mereka akan menjadi generasi yang kuat dan tangguh keimanannya terhadap adanya gangguan-gangguan dalam kehidupan zaman modern seperti sekarang ini. Terutama dapat mencegah mereka agar tidak ikut-ikutan terjerumus pada narkoba. Untuk itu, sejak dini mari kita ikutkan dan tampilkan anak-anak kita ini pada setiap kegiatan keagamaan. Sehingga mereka berani dan terampil, “ujar Ismail.



Dikatakan, kenyataan yang tak terbantahkan saat ini adalah kealpaan dari sebagian anak-anak kita dalam merutinkan membaca Al-qur’an setiap hari terutama setelah menjalani khatam Al-qur’an. Ini tentu tidak kita inginkan berlangsung dari waktu ke waktu secara terus menerus. “Oleh sebab itu, mari kita ingatkan dan ajak anak-anak kita untuk senantiasa membiasakan membaca kitab suci ini. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai orang tua, guru dan masyarakat. Mengajak tentu akan lebih efektif dengan memberikan contoh yang dimulai dari diri kita sendiri, “jelas Ismail. (abtb/kominfo)