Pelajari Pengelolaan Pariwisata, Kebumen Kunjungi Bukittinggi
Bukittinggi dikunjungi 30 rombongan Pemerintah Kabupaten Kebumen pada Jumat (15/04). Rombongan dipimpin langsung Bupati Kebumen Ir. H. M. Yahya Fuad, SE beserta isteri dan disambut Walikota Bukittinggi H. M. Ramlan Nurmatias, SH beserta isteri. Bupati Kebumen Ir. H. M. Yahya Fuad, SE mengatakan ia datang ke Bukittinggi Membawa hampir semua kepala SKPD. Terdiri dari Ka. Bappeda, Kadis Kesehatan, Ka Dishub Kominfo, Kadis Pariwisata, Kadis SDA, Kadis Nakertrans, Kadis Kelautan dan Perikanan, Ka BPM-PT, Ka DPPKAD, Kabag Adm Pembangunan, Kabag Humas dan Protokol, Kadis Lingkungan Hidup, Ka Puskesmas dan Kasi Rekam Medik RSUD Sudirman. Tujuan kedatangan menurut Yahya Fuad adalah untuk menimba ilmu tentang pelaksanaan program unggulan Di bidang kepariwisataan. Karena Kebumen ingin mengembangkan dan meningkatkan pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kebumen terletak di Jawa Tengah bagian selatan. Yang Kebumen punya yaitu pantai dan laut, ada gua, dan banyak terkait dengan pertanian. Memiliki luas 1211 km dengan 300 ribu penduduk. Usaha penduduk kebanyakan petani, tapi karena memiliki bibir pantai sampai 57 km maka banyak juga sektor perikanan di Kebumen. Menurut Yahya Bukittinggi cuacanya sejuk sekali dengan pemandangan sangat indah dan sudah selayaknya dapat prediket Paris van Sumatera.
Sementara Walikota Bukittinggi H. M. Ramlan Nurmatias, SH dalam sambutannya mengatakan pada Tahun 1984 Menteri Pariwisata saat itu Joop Ave mencanangkan Bukittinggi sebagai Kota Wisata. Saat ini telah berusia 32 tahun. Bukittinggi tidak punya sumber daya alam seperti tambang, pabrik, laut, sungai dan lain lain. Yang kita punya hanya keindahan alam dan cuaca yang sejuk. Sampai saat ini Bukittinggi terus mengenjot dunia pariwisata ini lewat pariwisata yang berbudaya, beragama dan beradat. Hal lain yang menunjang pariwiasata pun ikut digenjot. Kepedulian dan keikutsertaan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan menjaga keindahan lingkungan dibudayakan. Kepedulian masyarakat itu digenjot dari kelomook terkecil seperti RT RW dan Dasawisma. Tidak saja membersihkan lingkungan dari sampah tapi masyarakat dianjurkan untuk mendaur ulang sampah dilingkungan masing-masing. Setiap jumat telah dicanangkan jumat bersih perang terhadap sampah.
Ramlan melanjutkan, pariwisata melibatkan masyarakat sehingga pariwisata tidak saja dijalankan oleh Pemerintah tapi langsung oleh masyaakat sehingga memberikan imbal balik yang lebih besar bagi masyarakat. Seperti kuliner, adat budaya, tata kehidupan masyarakat yang bisa diungguljan untuk pariwisata. Dari semua objek wisata yang ada Di Bukittinggi hanya beberapa berbayar. Seperti Taman Panorama dan Lobang Jepang, TMSBK dan Akuarium. masyarakatpun sangat berperan dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan kota. Adat istidat masih kuat sehingga penyakit masyarakat tidak diizinkan ada di Bukittinggi.
Objek wisata di Bukittinggi cukup banyak. Seperti Jam Gadang, Benteng Fort de Kock, Lobang Jepang, Panorama, Ngarai Sianok. Saat ini kami sedang mengembangkan beberapa objek wisata baru seperti wisata kampung bunga, wisata pedestrian di area jam gadang, wisata Pancing Ikan, wisata Kabun Bunga TMSBK, wisata Rumah Kelahiran Bung Hatta. Kedepan kita mengarahkan Bukittinggi sebagai Kota Konferensi, Kota Kuliner dan Kota Fashion. Tentu pelayanan harus maksimal kepada tamu yang berkunjung. Apalagi Bukittinggi bukan cuma milik orang Bukittinggi saja tapi telah menjadi milik Indonesia bahkan dunia. (fika/Kominfo)
Komentar
Pemerintah Kota Bukittinggi
Komentar