29 Jun 2020, 11:05
Pandemi Covid-19 melanda dunia, memberikan dampak besar untuk kehidupan keluarga-keluarga di Indonesia. Di sisi lain, situasi ini justru merekatkan hubungan keluarga, semakin dekat, semakin akrab. Peran keluarga makin terasa. Kita harus kembali ke lingkup terkecil dan yang sangat berharga, yaitu keluarga. Keluarga adalah sumber yang selalu menghidupkan, memelihara, memantapkan serta mengarahkan kita. Keluarga adalah sumber kebahagiaan dan keceriaan, pusat cinta dan kasih sayang yang senantiasa menopang semangat kita. Keluarga adalah perisai dalam menghadapi segala persoalan.
Survei Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terhadap 20 ribu keluarga di Indonesia mengungkapkan bahwa sebagian besar keluarga di Indonesia tangguh dalam menghadapi COVID-19 karena mampu menerima, saling mendukung, serta menghindari pertengkaran di masa pandemi ini.
Di balik tangguhnya keluarga Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19, terdapat peran istri dalam mempertahankan keharmonisan rumah tangga. "Kalau kita tanya siapa yang melakukan pekerjaan di rumah, survei mengatakan 49,1 persen suami istri, tapi 34,3 persen mengatakan istri dominan, 15,9 persen istri saja dominan," kata dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Kepala BKKBN.
Terkait pengasuhan anak, survei BKKBN mengungkapkan bahwa suami dan istri melakukannya bersama-sama (71,5 persen). Namun 21,7 persen menyatakan bahwa istri lebih dominan dan 5,8 persen mengatakan istri saja.
Untuk pemenuhan atau pembelian kebutuhan rumah tangga, 53,8 persen keluarga mengatakan bahwa peran tersebut dibagi rata antara suami dan istri. Namun 22,8 persen menyatakan bahwa istri lebih dominan dan 11,1 persen hanya istri saja. Hanya 8,3 persen yang menyebut suami lebih dominan dan 4 persen yang mengatakan hanya suami saja.
Selain itu, soal bagaimana mengingatkan hidup sehat dalam keluarga, 82,5 persen menyatakan membagi peran tersebut rata antara suami dan istri dengan 12,4 persen mengatakan istri lebih dominan.
"Kemudian (mengenai) siapa yang mengingatkan berdoa dan beribadah, 86 persen suami istri, tapi 7,2 persen jauh lebih tinggi daripada suami adalah istri", papar Hasto.
Hanya dalam mengingatkan berpikir dan berperilaku positif peran suami lebih besar yaitu 5,3 persen. Namun angka ini lebih tinggi sedikit dengan peran istri yaitu 5,2 persen. Sementara 87,9 persen mengatakan bahwa suami dan istri punya peran dalam tugas tersebut.
Pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang jatuh pada 29 Juni setiap tahunnya adalah momentum kita bersama untuk menumbuhkan kesadaran bagi setiap individu Indonesia akan pentingnya institusi terkecil sumber kekuatan pembangunan bangsa dan negara, yaitu keluarga. Keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Oleh sebab itu BKKBN mengajak keluarga di Indonesia untuk bangkit melawan Covid-19 di masa new normal.
Situasi pandemi ini menyebabkan keluarga Indonesia sulit mendapatkan akses untuk pelayanan KB, maka Harganas 2020 diperingati juga dengan melakukan kegiatan Pelayanan KB Sejuta Akseptor yang dilakukan serentak se-Indonesia, mulai dari pelayanan kondom, pil, suntik, IUD, susuk, vasektomi, tubektomi. Harapannya, agar kebutuhan keluarga Indonesia terpenuhi.
Dimasa pandemi ini amat penting menjaga motivasi keluarga Indonesia untuk menjadi keluarga yang berkualitas. Keluarga yang mampu berubah menjadi lebih positif, menjaga kesehatan dan kebersihan, hidup hemat, sederhana, tentram, mandiri dan terencana.
Harapan selalu ada. Fase new normal adalah saat yang tepat untuk keluarga berbenah, memperbaiki, dan menyatukan semangat untuk kembali bangkit. Untuk membangun negeri yang maju, dan keluarga makmur dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, penuh kasih, berbudi, berbakti, dan berprestasi. Semuanya dimulai dari rencana. Gagasan ini diusung untuk membangun Indonesia mulai dari keluarga. Melalui keluarga kita wujudkan SDM unggul untuk Indonesia maju.
Melalui masa sulit ini, hendaknya keluarga Indonesia jangan berputus asa. Kita bisa melewati masa sulit ini dengan menyatukan hati dan upaya, menumbuhkan lagi semangat baru yang dimulai dari keluarga, dan untuk keluarga.
Keluarga Indonesia jangan menyerah. Bersama kita bisa bangkit. Menyusun kembali kepingan-kepingan rencana, karena kita adalah insan-insan sekuat karang. Kembali maju, bersama keluarga.
#JadiKeluargaKeren yang memiliki perencanaan dengan menerapkan Asah, Asih, Asuh sebagai cerminan dari 8 fungsi keluarga. Jadi #KeluargaHebatTerencana karena #BerencanaItuKeren
Selamat Hari Keluarga Nasional ke-27 untuk seluruh keluarga Indonesia dimanapun berada…
Komentar
Pemerintah Kota Bukittinggi
Komentar